5 Tempat Wisata Yang Wajib dikunjungi Saat di Surabaya

Orang-orang Mengenal Surabaya dengan fans SepakBolanya. Selain itu Surabaya Memiliki Banyak Tempat Bagus Untuk dikunjungi para wisatawan luar ataupun domestik. Tempat-tempat ini menarik dan sangat instagrammable, sudah pasti anda akan menguplodnya ke sosial media anda.

1.Hutan Mangrove Wonorejo

Kota Surabaya merupakan salah satu dari kota di jawa Timur yang memiliki berbagai wisata, salah satunya adalah "Ekowisata Hutan Mangrove Wonorejo". Hutan Mangrove merupakan jenis hutan yang tumbuh di daerah peraiaran payau. Ciri atau karakteristik dari hutan ini ialah didominasi oleh tumbuhan mangrove atau bakau yang akarnya mencuat ke permukaan .

Ekowisata Hutan Mangrove Wonorejo terletak di Jalan Raya Wonorejo Nomor 1, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Kawasan tersebut merupakan salah satu destinasi wisata yang menggabungkan antara wisata rekreasi dan edukasi. Kawasan wisata ini memiliki tempat yang strategis, perjalanan yang dapat ditempuh dari pusat Kota Surabaya kurang lebih hanya membutuhkan waktu 20-30 menit.

Ekowisata Hutan Mangrove Wonorejo merupakan salah satu Kawasan konservasi alam yang memiliki kegunaan untuk mencegah terjadinya abrasi khususnya pada wilayah timur Kota Surabaya. Kawasan hutan ini kurang lebih memiliki luas 200 hektar yang di dalmnya dipenuhi dengan tumbuhan bakau.

Di dalam Ekowisata Hutan Mangrove Wonorejo memiliki dua Kawasan utama yang menjadi objek wisata. Yang pertama ialah lintasan jogging (jogging track) dan hutan bakau. Dalam memasuki Kawasan ini, pengunjung tidak di pungut biaya, namun pengunjung belum bisa menikmati wisata tersebut secara keseluruhan.

Untuk menjelajahi hutan mangrove secara luas pegunjung perlu menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu yang membutuhkan waktu 15 menit. Untuk sewa perahu menggunakan system rombongan, yang bisa dinaiki oleh 12 orang. Tarif yang dikenakan untuk orang dewasa ialah Rp. 25.000 sedangka untuk anank-anak sekitar Rp. 15.000.

Setelah menyusuri sungai penhgunjung juga dapat bersantai di gazebo dan rumah apung sembari menikmati pemandanagan yang masih asri. Tidak hanya itu, wisata edukasi yang disajikan seperti menanam pohon mangrove juga dapat menjadi alternatif pilihan lainnya yang tentunya menambah manfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan.

2.Hutan Bambu Keputih

Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur Surabaya terkenal sebagai kota metropolitan. Meski begitu, bukan berarti tak ada destinasi wisata asri  dan sejuk sekaligus instagramable di Surabaya. Mau suasana berbeda, Hutan Bambu Keputih jawabannya.

Hutan Bambu Keputih Surabaya terletak di  Jalan Raya Marina Asri, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Suasananya yang asri membuat  pengunjung betah berlama -lama di lokasi ini.

Selain sekedar menikmati sisi lain kota metropolitan, pengunjung juga memanfaatkan rumpun bambu di Hutan Bambu Keputih Surabaya ini sebagai latar belakang foto yang instagramable.

Banyak yang bilang suasana Hutan Bambu Keputih mengingatkan pada  Sagano Bamboo Forest yang ada di Jepang.

Hutan Bambu Keputih berada di lahan seluas  40 hektar. Lokasi ini dibagi  menjadi Hutan Bambu, Taman Harmoni, dan Taman Ruang Publik.

Spot paling menarik dan jadi favorit Hutan Bambu Keputih adalah sebuah lorong yang terbentuk dari bambu yang ditanam berjajar memanjang.

Pengunjung bisa memanfaatkan lorong untuk berfoto. Tak hanya itu, saat berada di Hutan Bambu Keputih ketika angin bertiup akan timbul suara yang khas.

Suara itu berasal dari dedaunan dan batang bambu yang saling bersentuhan. Tak heran, lokasi ini kini menjadi favorit pengunjung menghabiskan waktu luang.

Tidak ada  tiket masuk untuk menikmati obyek wisata ini. Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir sesuai dengan jenis kendaraan.

Selain gratis, juga tidak ada jam operasional. Namun  biasanya pengunjung datang ke Hutan Bambu Keputih pada pagi hingga sore hari.

3.Surabaya North Quay

Warga Surabaya terutama penyuka tempat wisata, sangat diuntungkan dengan kehadiran objek wisata yang sangat mudah diakses dari pusat kota.

Surabaya punya objek wisata pantai Kenjeran yang lokasinya berdekatan dengan jembatan Suramadu yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Madura tanpa harus menggunakan kapal Fery lagi.

Pendek kata orang Surabaya bisa pulang pergi ke Madura dengan menyeberangi jembatan Suramadu.

Selain bisa jalan-jalan di pantai, warga Surabaya juga bisa melihat kapal laut berukuran raksasa yang merapat di Pelabuhan Tanjung Perak.

Objek wisata bahari yang relatif baru bagi warga Surabaya ini adalah Surabaya North Quay.
Merupakan kawasan wisata bahari yang terletak di lantai dua dan tiga gedung megah Terminal Gapura Surya Nusantara.

Di atas gedung Surabaya North Quay, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan lautan yang terhampar dari ketinggian dengan megahnya.

Dari arah kanan setelah keluar gedung utama, pengunjung bisa melepaskan mata menatap Selat Sunda dari kejauhan.

Panorama megah ini semakin terlihat keindahannya pada pagi atau sore hari jelang senja.

Pada saat itu pengunjung bisa sepuasnya melihat panorama lautan lepas dengan sesekali menyaksikan kapal -kapal besar baik itu kapal yang melayani trayek domestik maupun internasional.

Di area terbuka yang diberi pengaman pagar untuk melindungi dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung anak-anak ini telah disediakan beberapa kursi untuk pengunjung duduk-duduk sambil menyaksikan kapal lewat atau bongkar muat.

4.Museum Sepuluh November

Museum Sepuluh November berada di Jalan Pahlawan dan menjadi salah satu tempat yang bisa dikunjungi untuk mendalami peristiwa 10 November 1945. Museum ini mulai dibangun pada 10 November 1991 di atas tanah seluas 1.336 meter persegi di area kompleks Tugu Pahlawan dan diresmikan pada 19 februari 2000.

Sesuai namanya, museum ini memiliki berbagai koleksi yang berkaitan dengan pertempuran tersebut. Bangunan museum ini terdiri dari dua lantai. Pada lantai pertama, kita bisa melihat patung, foto, dan gambar yang menggambarkan semangat para pejuang melawan penjajah. Kemudian, ada sosiodrama pidato Bung Tomo, dan ruangan yang biasa digunakan untuk pemutaran film Pertempuran 10 november 1945.

Naik ke lantai dua, ada ruangan yang berisi koleksi senjata, koleksi peninggalan Bung Tomo, dan reproduksi foto-foto dokumenter. Di sana juga terdapat dua ruang khusus diorama status yang menampilkan delapan peristiwa yang terjadi selama 10 November 1945.

Ada pula empat buah papan yang berisi cerita lengkap tentang perjuangan kemerdekaan, foto bangunan-bangunan legendaris pada zaman penjajahan Belanda, dan lukisan yang menggambarkan peperangan.

Pengunjung juga bisa melihat benda-benda lain seperti radio yang digunakan masyarakat untuk mendengarkan pidato Bung Tomo, catatan harian Bung Tomo, hingga peralatan perang seperti pistol, senjata laras panjang, helm, mata uang zaman dahulu, dan berbagai diorama serta ilustrasi patung.

Di masa pandemi ini, aturan masuk ke area museum mengalami perubahan dan lebih ketat. Damar Tri, petugas Disbudpar Kota Surabaya, mengatakan kepada Jawa Pos bahwa saat ini pemesanan tiket hanya bisa melalui situs tiketwisata.surabaya.go.id. Dari situs tersebut, pengunjung bisa memesan tiket lengkap dengan tanggal kunjungan.

5.Museum House Of Sampoerna

Tidak seperti kebanyakan museum lainnya, di Surabaya terdapat sebuah museum yang menceritakan tentang sejarah berdirinya perusahaan rokok di Indonesia, sekaligus memamerkan berbagai alat dalam proses pembuatan rokok itu sendiri. 

Museum ini bernama Museum House Of Sampoerna. Sesuai dengan namanya museum ini dimiliki oleh perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk.

Melansir laman resmi Surabaya, bangunan museum ini dahulu merupakan sebuah bangunan kolonial Belanda yang didirikan pada tahun 1862. Dulunya bangunan ini digunakan sebagai panti asuhan yang dikelola oleh Belanda.

Seiring berjalannya waktu, di tahun 1932 bangunan ini lalu dibeli oleh Liem Seeng Tee yang merupakan pendiri pertama perusahaan Sampoerna. Liem Seeng Tee menjadikan rumah ini sebagai tempat produksi rokok atau pabrik rokok.

Sekarang, bangunan ini disulap menjadi sebuah museum. Terdiri dari dua lantai, di lantai pertama pengunjung dapat melihat segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi rokok. Mulai dari pemantik rokok, replika warung rokok hingga sepeda tua yang digunakan Liem Seeng Tee untuk berjualan rokok.

Selain itu, di lantai ini juga terdapat foto-foto pendiri rokok, koleksi kebaya yang dipakai keluarga pendiri rokok dan miniatur toko kelontong. 

Di lantai dua, pengunjung dapat melihat kegiatan proses pembuatan rokok kretek dan terdapat galeri yang menjual oleh-oleh khas Surabaya, mulai dari batik, buku, kaos dan kerajinan.

Di Museum juga terdapat kafe untuk bersantai para pengunjung. Kafe ini menawarkan berbagai jenis kopi dari Indonesia yang harganya mulai dari Rp35 ribu. 

Untuk hidangannya, kafe ini menyuguhkan menu yang bervariasi, tidak hanya ada makanan lokal, namun ada juga makanan barat seperti hamburger, sandwich, pasta, sosis hingga hidangan dari Asia. 

Selain hidangannya, Kafe di sini memiliki desain yang unik dan artistik, karena dekorasinya memadukan panel kayu jati ukir dan timah asli yang telah berusia lebih dari seabad.

Tidak hanya mengenal sejarah berdirinya rokok Sampoerna dan segala proses pembuatan rokok itu sendiri, museum ini juga meluncurkan program Surabaya Heritage Track (SHT). Pengunjung diajak berkeliling untuk melihat beberapa bangunan di Surabaya yang memiliki nilai budaya dan sejarah, dengan menggunakan sebuah kereta trem yang tersedia di dekat museum.